Charger atau kabel penyalur telepon selular untuk mengisi ulang baterai merupakan alat yang penting bagi kebanyakan orang. Namun, banyak orang yang sering mengalami kesulitan untuk menemukan listrik sebagai sumber pengisi ulang baterai. Hal inilah yang menjadi inspirasi bagi siswa sekolah dasar (SD) untuk menciptakan charger tiup untuk diperlombakan di ajang Kalbe Junior Science Award (KJSA) 2017.

Dua ilmuwan cilik tersebut adalah Ahmad Faqih Amin dan Heiko Rendra Novianandita, siswa kelas 6 SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto. Mereka mengaku ide tersebut mereka dapatkan dari pengalaman yang sering dialami banyak orang saat berada di daerah terpencil.

“Banyak orang sering mengalami kesusahan untuk mengisi daya baterai handphone saat berada di hutan, laut dan gunung. Memang sih sekarang sudah ada powerbank, tapi alat tersebut memiliki ketebatasan dalam penggunaannya,” ucap Faqih dan Heiko di acara pengumuman pemenang KJSA 2017 pada Sabtu (16/10/2017) di Pasar Seni Ancol, Jakarta Utara.

Mereka menjelaskan, kekurangan yang dimiliki power bank adalah daya yang disimpan hanyalah sesuai kapasitas yang dimiliki masing-masing powerbank. Jika pemilik powerbank lupa mengisi daya, maka powerbank tidak dapat digunakan.

Selain itu, saat berada dalam perjalanan jauh, sulit untuk menemukan sumber listrik untuk mengisi ulang powerbank. Hal inilah yang membuat mereka menciptakan charger yang bisa menjadi alternatif mengisi daya handphone jika tidak ada listrik PLN.

http://www.sekolahalirsyad.org/charger-tiup-buatan-anak-sd-salah-satu-pemenang-kalbe-junior-science-award-2017