Dr. Faisol Nasar bin Madi, Ketua Umum Pimpinan Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah 2017-2022

Dr. Faisol Nasar bin Madi terpilih sebagai ketua umum Pimpinan Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah periode 2017-2022 dalam Muktamar ke-40 Al-Irsyad Al-Islamiyyah di Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/11) malam, menggantikan ketua umum sebelumnya, KH Abdullah Djaidi. Sedangkan KH Abdullah Djaidi sendiri terpilih sebagai Ketua Dewan Syuro Al-Irsyad yang baru.

Faisol bin Madi pernah menjabat ketua PC Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember dan saat ini menjadi ketua caretaker Pimpinan Wilayah Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jawa Timur. Ia menamatkan studi S3 nya di Universitas Malaya, Kuala Lumpur (Malaysia), dan S2 nya di S2 Universitas Islam Internasional, Kuala Lumpur. Sekarang ia mengajar di Universitas Islam Negeri Jember.

Faisal menerangkan, pada masa kepemimpinannya, Al-Irsyad akan fokus pada bidang pendidikan. “Al-Irsyad akan kembali ke jati dirinya, yakni at-ta’lim. Maka kita akan menggarap bidang pendidikan ini semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas sekolah-sekolah Al-Irsyad,” katanya.

Ia mengakui, lembaga pendidikan Al-Irsyad di beberapa kota sudah cukup berkualitas. Namun, kualitas tersebut akan lebih tingkatkan dan agar merata ke seluruh daerah. “Jadi, jati diri kita adalah at-ta’lim, pendidikan dan pengajaran. Syekh Ahmad Surkati pertama menggarap pendidikan. Pendidikan menjadi lokomotif nantinya,” ujar Faisol setelah resmi terpilih sebagai pucuk pimpinan baru Al-Irsyad.

Untuk itu, dalam kepengurusannya, Faisol bin Madi bertekad akan membangun sebuah universitas. “Diupayakan dalam satu periode kepengurusan ini berdiri satu perguruan tinggi Al-Irsyad, insya Allah minimal satu perguruan tinggi,” katanya.

Ia yakin, nantinya bidang dakwah, ekonomi, dan sosial akan ikut lokomotif pendidikan dengan sendirinya. “Tapi, kalau pendidikannya sebagai lokomotif mati, maka akan berat untuk menggerakkan yang lainnya,” katanya.

Alumni Gontor yang juga saat ini menjadi ketua Kahmi UIN Jember ini juga akan memberi perhatian pada kaderisasi di Al-Irsyad yang selama ini kurang begitu tergarap. Begitu pula dengan bidang ekonomi, sosial, dan dakwah akan lebih digerakkan.

Ia menambahkan, Al-Irsyad juga akan mengamankan aset karena sebelumnya beberapa aset hilang. Segi IT organisasi juga akan ditingkatkan agar lebih baik lagi. Harapannya, semua aset Al-Irsyad tercatat dan bisa diakses oleh semua pengurus dari cabang manapun.

Dihadiri ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, Muktamar ke-40 Al-Irsyad yang bertema “Menyongsong Kebangkitan Al-Irsyad sebagai Organisasi Pembaharu dan Moderat” berlangsung sejak Kamis (16/11) pagi dengan dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Istana Bogor dan ditutup pada Jumat (17/11) malam oleh Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan.*

MA