logo-alirsyadAlirsyad Online – Menurut hasil penghitungan Hisab oleh Pimpinan Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Hari Raya Idul Fitri 1428 H akan jatuh pada hari Sabtu, 13 Oktober 2007. Namun kepastian penentuan Idul Fitri ini menunggu hasil sidang itsbat Departemen Agama dan ormas-ormas Islam.

Menurut Siaran Pers yang ditandatangani oleh KH Abdullah Djaidi dan Dr. Mohammad Noer, selaku ketua umum dan Sekretaris jenderal PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah, pengumuman hasil penghitungan hisab ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi warga Al-Irsyad pada khususnya dan umat Islam Indonesia pada umumnya, dalam menyikapi kontroversi perbedaan akhir Ramadhan dan awal Syawal 1428 H.

Hasil Hisab Awal Syawal 1428 H, oleh Pimpinan Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah adalah sebagai berikut:

“Ijtima’ pada hari Kamis, 11 Oktober 2007 M., pukul 12.02 WIB. tinggi hilal pada saat Matahari ghurub, hari Kamis adalah 0038′. Lamanya hilal di atas ufuk, 2 menit 37 detik. Deklinasi Matahari -7003’24” dan deklinasi hilal -9025’29”.

Ketinggilan hilal yang sangat rendah ini, tidak mungkin dapat dirukyat pada saat tersebut, oleh karena itu bulan Ramadhan 1428 H. diistikmalkan 30 hari. Maka, tanggal 1 Syawwal 1428 H. jatuh pada hari Sabtu, 13 Oktober 2007 M.”

Pimpinan Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah sudah menyerahkan hasil penghitungan hisabnya ini ke Departemen Agama RI sebagai masukan untuk sidang itsbat nanti.

Namun demikian, PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah menghimbau seluruh umat Islam, khususnya warga Al-Irsyad, untuk menunggu keputusan Menteri Agama RI sebagai hasil sidang itsbat yang diikuti seluruh ormas Islam (termasuk Al-Irsyad Al-Islamiyyah), yang akan diselenggarakan pada hari Kamis, 11 Oktober 2007 M atau 29 Ramadhan 1428 H, pukul 19.00 WIB.

“Kita akan ikuti keputusan hasil sidang itsbat itu,” kata KH Abdullah Djaidi, Ketua umum PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah.

Menyambut momen penting Hari Raya Idul Fitri 1428 H, Abdullah Djaidi mengharapkan agar seluruh umat Islam bisa meningkatkan ukhuwah diantara mereka. “Mari kita  saling tasamuh dan menyingkirkan silang sengketa di antara kita.

Kita jadikan Ibadah puasa Ramadhan sebagai pendidikan yang sangat berharga dalam meningkatkan kualitas iman dan takwa kita pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Semoga Allah mengabulkan ibadah puasa, qiyam Ramadhan, serta ibada-ibadah kita yang lain.

TAQABBALLAHU MINNA WA MINKUM MINAL AIDIN AL FAIZIN

KULLU AAMIN WA ANTUM BI KHAIR