Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Memasuki Tahun Baru Islam 1 Muharram 1425 H, Pimpinan Pusat (PP) Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah mengucapkan Selamat Tahun baru Islam 1 Muharram 1425 H. Semoga di awal bulan Hijrah ini, kita bersama bisa menguatkan diri untuk hijrah total dari masyarakat yang tenggelam di lumpur kemaksiatan menuju masyarakat yang bersih, jujur, dan gemar membela si lemah.

PP Al-Irsyad menghimbau seluruh warga Al-Irsyad, umat Islam, dan segenap komponen bangsa Indonesia untuk makin keras meningkatkan upaya pemberantasan praktek-praktek kolusi dan korupsi, yang semakin hari semakin dahsyat melanda bangsa dan negeri tercinta ini.

Perhimpunan Al-Irsyad juga meminta warganya untuk menggunakan hak pilihnya dalam pemilu mendatang, dengan tidak memilih Politisi Busuk.

Melalui Seruan Muharram ini, Perhimpunan Al-Irsyad juga menyatakan mengutuk keras terus berlanjutnya pendudukan (penjajahan) Amerika Serikat di Irak, dan meminta pasukan AS segera keluar dari bumi Irak.

* KORUPSI DAN KOLUSI:

Meski sudah hampir 5 (lima) tahun rezim Orde Baru (Orba) tumbang, ternyata negeri ini tetap saja bersimbah dengan kemungkaran, terutama korupsi dan kolusi. Praktek yang sangat dilaknat oleh Allah SWT ini justeru menunjukkan grafik meningkat, baik secara kualitas dan kuantitasnya. Sementara lembaga peradilan, yang semestinya menjadi penjaga bangsa dan negara menghadapi praktek mungkar itu, justeru ikut terjerembab dalam kubangan lumpur KKN.

Para koruptor terus melenggang tenang di Republik ini, menari diatas kepala rakyat yang makin kepayahan diterpa kesulitan hidup. Mereka sepertinya kebal hukum, paling tidak itu terlihat dari putusan lembaga peradilan yang memberi kebebasan pada mereka. Dan putusan demi putusan yang sangat melukai rasa keadilan masyarakat itu, tidak mustahil bakal menjadi lampu hijau bagi mereka itu untuk mengkorup uang rakyat lebih banyak lagi.

Selama tahun 1424 H yang baru kita lewati, rasa keadilan masyarakat juga dicederai amat berat dengan dibebaskannya begitu saja para penjahat ekonomi, yang telah merontokkan sendi-sendi ekonomi negara hingga menyebabkan krisis ekonomi bertahun-tahun. Para konglomerat hitam itu, yang sebetulnya sangat tepat disebut sebagai “teroris ekonomi” dibebaskan dari semua dosa besar dengan hanya mengembalikan sekian persen saja dari utang dan uang rakyat yang telah dirampoknya untuk membiayai bisnis-bisnis mark up mereka. Bahkan mereka juga diberi pinjaman baru oleh bank milik pemerintah!

Sungguh berbeda perlakuan para pejabat korup kita dengan yang dilakukan pemerintah Korea Selatan misalnya, yang mengkerangkeng para “teroris ekonomi” di negerinya sampai mereka membayar lunas seluruh utangnya. Tapi di negeri yang berdasar Pancasila ini, para “teroris” itu justeru mendapat “hadiah besar” pembebasan dan bahkan pinjaman baru! Sulit bagi para pejabat yang telah bermurah hati terhadap para “teroris” itu untuk menghindar dari tudingan korupsi dan kolusi. Nampaknya model perselingkuhan Ali-Baba tetap menjadi model favorit di negara ini.

Kalau Ketua PP Muhammadiyah Bp. Ahmad Syafi’i Ma’arif mengatakan, “Kerusakan bangsa ini sudah hampir sempurna”, kami justeru memandang: “KERUSAKAN BANGSA INI SUDAH SEMPURNA!” Minimal kalau kita lihat dari tingkah laku para penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah, beserta segala perselingkuhan mereka dengan para “teroris” ekonomi.

Kapal Republik ini nampaknya kian tenggelam menuju titik terdalam di samudera kebejatan moral. Bila situasi ini tetap berlanjut, bukan tidak mungkin azab Allah yang paling berat bakal menghukum kita semua. Dan bila azab itu tiba, tidak hanya akan mengenai para pelaku koruptor dan kolusi itu, tapi juga akan menghantan seluruh bangsa, yang tidak berusaha mencegahnya dan mengatasinya.

Untuk itu, memasuki Tahun 1425 H, PP Al-Irsyad menyerukan kepada segenap warganya dan seluruh elemen bangsa ini untuk tidak hanya berdiam diri menghadapi segala kerusakan itu. Berbuatlah untuk mencegah kapal Republik ini semakin karam, dan kandas di dasar lautan kerusakan moral. Bertindaklah sesuai dengan perintah dan aturan agama, agar kita semua selamat dari azab Allah di dunia dan apalagi di akherat kelak. Gunakanlah seluruh saluran yang ada, dengan tetap berada dalam koridor hukum, untuk bersama-sama memberantas praktek-praktek kolusi dan korupsi.