Kementerian baru-baru ini meminta para kepala sekolah Al Irsyad Al Islamiyyah se Indonesia untuk mengajak para guru untuk mengganti menyuruh siswa membuang sampah menjadi mengajarkan mengurangi sampah.

Hal ini disampaikan saat kegiatan pelatihan kepala sekolah, Guru PAI dan Bahasa Arab tingkat nasional di Purwkerto. 9 Mei 2018 yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan dan Pengajaran Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah.

“Membuang sampah sudah kurang tepat lagi bagi manusia saat ini karena tumpukan sampah sudah menjadi persoalan dunia,” terang Novrizal Tahar dari Direktur Jenderal Pengelolan Sampah, Limbah dan B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Sehingga sudah saatnya para generasi muda memiliki kesadaran untuk mengurangi semakin menumpuknya sampah di lingkungannya. Karena persoalan sampah merupakan akibat dari persoalan perilaku masyarakat sehingga perubahan perilaku adalah solusi yang paling tepat.

Menurutnya sekolah memiliki potensi untuk mengajarkan nilai-nilai ramah lingkungan. Termasuk mempelopori gerakan-gerakan pengelolaan sampah.

Misalnya gerakan anti food waste, gerakan pilah sampah, gerakan lubang biopori, gerakan sedekah sampah, dan seterusnya.

“Kebersihan lingkungan jangan lagi menjadi kegiatan yang dianggap beban, namun harus diganti kebutuhan hidup. sebagaimana gosok gigi yang sdh bukan lagi menjadi beban karena berhasil menjadi bagian dari budaya manusia saat ini,” terangnya.

Dia mengabarkan bahwa kementerian sangat berharap para kepala sekolah memasukkan gerakan peduli kebersihan dan pengelolaan sampah dalam program kerja sekolah. Karena sekolah memiliki usaha penanaman nilai yang sistematis dan terkontrol.()