Setelah dua pekan sebelumnya meraih medali emas di Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2018, tim riset SMA Boarding School Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto kembali meraih medali emas dalam International Youth Science and Innovation Fair (IYSIF). 1-4 November 2018, di BSD City, Serpong, Tangerang.

Mereka adalah Aisyah Qowlan Karima dan Farah Intan Aulia Rahma yang mengusung hasil riset mereaka yang berjudul Perbandingan Kesopanan Antara Laki-Laki dan Perempuan dalam Berkomentar di Portal Berita Online.

Uniknya, tim ini tidak sekadar mewakili sekolahnya namun juga mewakili kementerian pendidikan nasional bersama dua juara OPSI 2018 lainnya. Sebagaimana diketahui, ISYIF yang dibuka oleh Presiden Jokowi ini dikuti oleh para peraih medali emas dari seluruh ajang penelitian selama satu tahun terakhir, dan ditambah beberapa peserta dari luar negeri.

Keunggulan riset ini terletak pada kemampuan siswa dalam menemukan permasalahan dan mengungkapkannya dengan sangat baik, terutama dalam memahami karakteristik halayak dengan metode ilmiah dan sistematis.

“Ketika banyak penelitian lain menyoroti isu tentang kultur kearifan lokal dan ekonomi, kami mencoba melirik area lain yaitu sosiolinguistik. Alhamdulillah penelitian kami berhasil menarik perhatian juri,” kata Aisyah Qowlan Karima, peneliti sekaligus hafizah (hafal Alquran) ini.

Aisyah menuturkan berdasarkan hasil penelitian, baik laki-laki maupun perempuan mayoritas sama-sama mengabaikan aspek kesopanan dalam berkomentar di portal berita online. Dengan perbandingan sopan 15% sementara yang tidak sopan 85%. Hasil tersebut menggambarkan bahwa masyarakat Indonesia masih butuh edukasi tentang etika dalam berkomunikasi di dunia maya. Implikasinya saat ini perlu diadakan edukasi oleh pemerintah melalui sekolah dengan memberi penekanan lebih terhadap etika berkomunikasi di dunia maya. Selain itu, filtrasi yang lebih ketat oleh penyedia layanan terhadap komentar-komentar yang dinilai tidak sopan dan menyerang pihak-pihak tertentu.

Sholeh Setiaji, M.Pd. selaku pembimbing dari SMA Boarding School Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto mengatakan tema penelitian memang sangat menarik dan anti-mainstream. Dalam proses pengerjaannya pun ia sangat menekankan agar tim memperhatikan prinsip-prinsip berpikir ilmiah dan cara penulisan yang rigid, runtut secara teoretis, terjustifikasi secara metode, dan mendalam dalam analisis dan implikasi.

Menurutnya, hasil riset ini akan sangat bermanfaat bagi pemerintah, juga bagi pengelola portal berita online, para pengelola pendidikan, dan lemba-lembaga yang aktif dalam mendidik karakter masyarakat. Bahkan metode yang digunakan juga memungkinkan untuk digunakan pula dalam mempelajari karakter halayak dengan tema-tema riset yang berbeda.

“Lebih dari itu, semua bagian riset ini sangat berguna bagi kami di sekolah. Karya ini menjadi satu di antara kebanggaan sekolah dan insyaAllah bersama dengan riset-riset lain akan terus dikembangkan agar mampu memberikan manfaat yang lebih besar dan lebih luas bagi masyarakat,” lanjut Sholeh.[]