Oleh Ustadz Suhairi Umar

Kisah Anjing Kehausan. Anjing adalah binatang yang najis dalam ajaran Islam. Bahkan, termasuk najis berat yang harus dibersihkan tujuh kali salah satunya dicambur debu.

Nabi berabda, “Jika anjing menjilat bejana kalian, maka cucilah bejana itu tujuh kali salah satunya dicampur dengan debu.”

Namun, meskipun demikian, anjing tetaplah makhluk Allah yang berhak hidup dan berhak mendapatkan kebaikan dari manusia.

Siapa yang berbuat kebaikan kepada binatang termasuk anjing sekalipun maka Allah akan membalas dengan kebaikan pula.

Seperti dalam kisah anjing kehausan, potret kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya berikut ini.

Kisah

Kisahkan pada zaman dahulu, ada seorang laki-laki yang sedang melakukan perjalanan. Ia kehabisan bekal dan kehausan.

Kemudian, ia menemukan sumur dan turun untuk mengambil air. Setelah sampai di bawah ia minum sepuasnya.

Setelah kembali ke atas tiba-tiba ia melihat seekor anjing yang kehausan. Lidahnya menjulur penuh air liur menjilat-jilat tanah yang basah.

Melihat anjing yang kehausan itu, lalu ia turun kembali ke sumur sambil membuka sepatunya dan diisi dengan air.

Setelah air penuh ia kembali ke atas, dan memberi minum anjing yang kehausan. Anjing sangat lahap minum dari air yang ada dalam sepatu sampai habis.

Bukan hanya anjing yang berterima kasih kepadanya, tetapi Allah-pun berterima kasih kepada orang tersebut dan mengampuni dosanya.

Para sahabat yang sedang mendengarkan cerita tersebut bertanya, “Ya Rasulullah, apakah orang itu mendapat pahala ketika memberi minum binatang.?”

Rasulullah menjawab, “Ya ia mendapat pahala. Setiap kebaikan yang dilakukan kepada makhluk yang masih bernyawa ada pahalanya.” (H.R. Bukhari Muslim)

Sedangkan di hadis yang lain dengan cerita yang hampir sama ada seorang wanita pezina di zaman Bani Israil yang melihat seekor anjing yang hampir mati karena kehausan.

Karena didorong rasa iba, wanita itu kemudian memberi minum anjing yang kehausan itu. Oleh sebab kebaikannya memberi minum anjing, maka Allah mengampuni dosanya padahal ia adalah seorang pezina.

Hikmah

Dari kisah ini kita bisa mengambil beberapa pelajaran, diantaranya:

Pertama, kebaikan yang kita lakukan kepada binatang bahkan kepada binatang yang najis sekalipun akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. karena semua adalah makhluk-Nya.

Maka, marilah kita didik anak kita untuk sayang kepada binatang dan menolong binatang yang sedang membutuhkan pertolongan kita.

Apalagi kebaikan yang kita lakukan kepada sesama manusia, apapun agamanya tentu lebih tinggi pahalanya karena manusia lebih mulia dari binatang.

Kedua, tidak ada manusia yang bersih dari dosa. Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya.

Maka, salah satu cara mendatangkan ampunan Allah dengan banyak berbuat kebaikan kepada sesama, termasuk kepada binatang sekalipun.

Mari didik anak kita untuk selalu berbuat baik kepada orang lain, dimulai dari berbakti orangtua, hormat kepada guru dan sayang kepada keluarga.

Ketiga, berbuat kebaikan jangan menunggu ada orang yang memperhatikan, karena Allah yang akan menilai kebaikan kita.

Jika manusia tidak ada yang melihat seperti laki-laki yang memberi minum anjing jauh dari keramaian dan tidak ada yang menyaksikan, tetapi Allah Maha Melihat dan Maha Membalas kebaikan dengan ampunan dosa.

Tidak ada balasan yang lebih besar daripada ampunan Allah SWT. karena dengan dosa yang diampunkan maka tidak ada tempat yang pantas bagi kita kelak kecuali surga. Wallahu A’lam.

Sumber: narasihikmah.com