Ketua Umum Pimpinan Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah Al-Ustadz Abdullah Jaidi membuka Konsolidasi dan Sosialisasi Muktamar ke-40 Al-Irsyad Al-Islamiyyah di Baturaden, Jawa Tengah, Jumat malam (25/8). Acara ini diikuti oleh cabang-cabang Al-Irsyad Al-Islamiyyah se Pulau Jawa dan Bali. Sosialisasi yang berlangsung dua hari ini, 25-26 Agustus 2017, dilakukan oleh Tim Panitia Pengarah (Steering Committee) Muktamar ke-40 yang dipimpin oleh Umar Husin Silim, SH.

Dalam sambutannya, Abdullah Jaidi menekankan pentingnya agenda penetapan Mabadi  Al-Irsyad di Muktamar nanti, yang merupakan pemahaman Al-Irsyad terhadap Al-Qur’an dan Al-Hadits. “Mabadi ini tidak boleh dikutak-katik karena merupakan roh atau jiwa dari Al-Irsyad. Bila rohnya dicabut maka berarti Al-Irsyad mati. Bila Mabadi ini diganti dengan yang lain, maka berarti sudah bukan Al-Irsyad lagi,” katanya tegas.

Abdullah Jaidi juga menekankan perlunya Muktamar nanti merumuskan program kerja nyata di bidang dakwah yang saat ini menjadi kebutuhan dakwah umat Islam. “Meningkatnya kesadaran umat saat ini, termasuk di kalangan warga Al-Irsyad, membutuhkan jawaban segera dari Al-Irsyad untuk menggulirkan program-program dakwah yang dbutuhkan, termasuk menelorkan dai-dai yang berkualitas, santun, dan mampu menjawab tantangan zaman,” katanya. Dai-dai itu tentunya punya pemahaman yang kokoh terhadap Mabadi Al-Irsyad karena mereka membawa nama Al-Irsyad.

Abdullah Jaidi yang akan mengakhiri masa jabatannya di Muktamar nanti juga mengharapkan agar cabang-cabang Al-Irsyad dapat memilih ketua umum baru yang mampu menghadapi berbagai macam tantangan di masa mendatang, baik tantangan internal maupun eksternal. “Tantangan ke depan tidak mudah. Jadi dibutuhkan seorang ketua umum yang berintegritas, punya kemampuan manajemen organisasi dan jaringan yang bagus, serta kokoh pemahaman atas Mabadi Al-Irsyad.”

Muktamar Al-Irsyad Al-Islamiyyah ke-40 akan berlangsung di Bogor, Jawa Barat, pada 16-18 November di 2017. Muktamar direncanakan akan dibuka oleh Presiden Ir. Joko Widodo di Istana Bogor. Lebih dari 100 cabang dari seluruh Indonesia tercatat akan hadir di Muktamar nanti. Muktamar ini diselenggarakan masih dalam suasana Milad ke-103 Al-Irsyad Al-Islamiyyah. Sebagaimana diketahui, Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah berdiri di Jakarta pada 15 Syawwal 1332 H atau 6 September 1914 M.

Muktamar ke-40 nanti diharapkan menelorkan keputusan-keputusan strategis di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial-ekonomi  yang merupakan tiga pilar Al-Irsyad. Beberapa keputusan strategis yang sudah dirancang Tim Panitia Pengarah antara lain soal kedudukan Dewan Syuro, keberadaan Yayasan di tubuh organisasi Al-Irsyad, pembentukan Tim Advokasi untuk menyelesaikan semua persoalan hukum yang ada di Al-Irsyad termasuk penyelamatan asset-aset organisasi yang kini berada di tangan-tangan yang tidak sah, serta pembentukan Tim Media untuk aktif menyebarkan informasi tentang kegiatan Al-Irsyad dan mengelola isu-isu yang menyangkut organisasi ini.* MA