Nanti malam, tgl 25 Juni ini, kita akan menghadiri Haflatul Ied di Gedung Pegadaian. Undangan untuk acara ini sudah cukup lama disebar oleh Pengurus Pusat. Seperti tahun kemarin, perhelatan ini akan dihadiri Gubernur DKI, DR. Anies Baswedan. Anies, yang sebenarnya hari ini ada acara di Jogja, mementingkan untuk menghadiri undangan Al Irsyad, meskipun harus mengatur ulang agenda penting beliau yang lain.

Bagaimana dengan kita anggota Al Irsyad? Kalau Anies Baswedan yang begitu sibuk saja memandang bahwa acara nanti malam sangat penting untuk dihadiri, apalagi kita. Kita adalah pemilik jum’iyyah ini. Acara tahunan yang sudah mentradisi cukup lama ini sangat lah penting. Sebuah forum di mana kita akan bertegur sapa, saling memaafkan, mengikhlaskan kekurangan dan kekhilafan sesama irsyadiyin, dan saling bercerita dalam suasana gembira penuh optimisme. Saatnya kita melupakan segala silang pendapat dan berpelukan dalam aroma harumnya silaturahim dalam naungan Arrahman.

Forum Haflatul Ied ini juga akan kita gunakan untuk mendengar perkembangan mutakhir dari jum’iyyah tercinta. Kita perlu tahu apa yang sudah dikerjakan, apa yang direncanakan akan segera dilaksanakan, apa yang kiranya bisa kita kontribusikan, dan kita bisa berikan masukan dari hati ke hati kepada pengemban amanah untuk langkah yang lebih baik. Dalam suasana kebersaman semuanya tentu akan bisa ditumbuhkan menjadi ruh baru dalam ber-Al Irsyad…

Nanti kita juga akan mendengarkan tausiah dari Dr. Syahganda Nainggolan, seorang tokoh yang tulisan-tulisannya banyak memenuhi ruang medsos kita sejak beberapa bulan ini. Tokoh yang angat peduli dengan masa depan bangsa agar tidak tergadaikan kepada bangsa lain. Beliau akan menyampaikan masalah kondisi umat Islam dalam berbangsa dan bernegara dan apa yang seharusnya dilakukan oleh umat Islam dengan kondisi yang ada ini. Kita berharap semoga tausiah beliau memberikan inspirasi baru untuk warga Al Irsyad.

Siapakah Syahganda Nainggolan?

Syahganda Nainggolan adalah alumni ITB yang doktornya justru diraih dari Fisip UI. Saat dia mahasiswa ITB merupakan seorang aktifis mahasiswa terkemuka. Perjalanan masa muda Syahganda sangat keras karena keberaniannya menentang penguasa.
Banyak orang mengenal sosok ini sebagai seorang sosialis. Mungkin karena aktifitas dia memang banyak terkait dengan soal buruh, pemerataan kekayaan negara, dan gerakan pemberdayaan rakyat. Cap sosialis ini makin kuat saat Syahganda dekat dengan Almarhum Adi Sasono.

Dalam sebuah tulisannya, Syahganda menyatakan bahwa guru utama keislaman dia adalah Dr. Imaduddin Abdurrahim. Menurutnya, Bang Imad lah yang mampu mengembalikan Islam ke dalam dirinya, Penjelasan Bang Imad soal tauhid membuat Syahganda yakin akan kebenaran Islam.
Guru yang lain, diakuinya, adalah Adi Sasono. Kepedulian Adi Sasono kepada masyarakat bawah sangat mempengaruhinya. Adi Sasono dia kagumi karena mampu menterjemahkan Islam dalam kerangka “sosialisme”. Moralitas utama Islam adalah kepedulian risalah ini terhadap rakyat miskin.

Dalam perjalannya, dia sangat bahagia menemukan sosok Habieb Rizieq Syihab dan fenomena 212. Baginya, tokoh ulama hebat ini, melampaui Bang Imad dan Adi Sasono. Habieb Riziq mampu menyatukan semangat tauhid Imaduddin dan semangat pemberdayaan ummat Adi Sasono….

Apa yang akan disampaikan Syahganda Nainggolan dalam acara Haflatul Ied Al Irsyad nanti malam? Nggak usah penasaran! Mari kita semua hadir di Gedung Pegadaian dan bersama-sama mencermati tausiahnya. Mari kita penuhi tempat acara untuk menghormati tamu undangan dari eksternal Al Irsyad. Kita tunjukkan bahwa Al Irsyad memang organisasi yang layak duduk bersama ormas Islam nasional lainnya.

Siapa saja yang akan hadir di acara nanti malam? Selain Gubernur DKI Dr. Anies Baswedan dan Syahganda Nainggolan, acara Haflah nanti malam juga akan dihadiri oleh beberapa duta besar negara-negara islam, utusan pengurus pusat ormas islam, pejabat di lingkungan Pemerintah DKI, dan tentu saja para pengurus dan aktifis Al Irsyad Al Islamiyyah di semua tingkatan.

_(PP Al Irsyad Al Islamiyyah)_