Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kiprah Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang berdiri sejak 103 tahun yang lalu bagi bangsa dan negara. Jokowi menyampaikan apresiasinya ketika bersilaturahmi dengan Pengurus Pusat dan Daerah Al-Irsyad Al Islamiyyah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/11).

“Saya tahu Al-Irsyad Al-Islamiyyah adalah organisasi yang sudah sejak lama, tahun 1914, berarti sudah 103 tahun berdiri dan berkiprahnya sangat banyak sekali terutama di bidang dakwah, kesehatan, pendidikan,” ujar Presiden Jokowi.

Bahkan, wali kota Surakarta itu mengaku dekat dengan pengurus Al-Irsyad Al-Islamiyyah Solo. Jokowi pun memuji kualitas pendidikan di sekolah dasar di bawah pengelolaan organisasi yang didirikan pada 6 September 1914 itu.

“Saya nggak tahu teman saya hadir atau tidak, Pak Bisyir (Ketua Yayasan Al-Irsyad Solo Bisyir Mubarak, red) hadir? Dulu dekat sekali dengan beliau,” ucap Jokowi mengingat masa-masa dirinya masih memimpin Surakarta.

Jokowi dalam arahannya juga menyinggung soal pentingnya penguatan pendidikan karakter yang belum lama ini dituangkan dalam peraturan presiden (Perpres). Penerbitan aturan itu didasari pada lanskap interaksi sosial antar-individu di masyarakat yang sangat terbuka. 

Karena itu Jokowi mengaku khawatir bila pendidikan karakter tidak diperkuat, maka nilai agama dan budaya yang ada di Indonesia tergerus. Sebab, anak-anak sekarang juga dibesarkan oleh medsos.

“Berbahaya sekali kalau anak-anak kita tidak diberikan penguatan karakter. Jangan hanya pandai matematika, teknologi, fisika, biologi tapi tak punya karakter dan nilai agama dan budaya yang baik. Percuma, tak ada artinya,” tegas dia.

Jokowi pada akhir pidatonya juga membuka pelaksanaan Muktamar Al-Irsyad Al Islamiyyah 2017 yang diselenggarakan di Kota Bogor.

Sumber: jpnn.com