Kamis, 23 November 2023 – Majelis Organisasi dan Kaderisasi Al Irsyad Al Islamiyyah menyelenggarakan webinar dengan tema “Insan Irsyadi, Merumuskan Konsep Diri Kader Al Irsyad”. Hadir sebagai pembicara dalam kesempatan webinar kali ini, Ustaz Izzudin Al Qosam Bahalwan, Lc. selaku Ketua Pengurus Besar (PB) Pemuda Al Irsyad sekaligus Sekretaris Lembaga Bayan Tarjih dan Ifta’ Al Irsyad Al Islamiyyah dan Ustaz Hadi Nur Ramadhan selaku pengurus PP Persatuan Islam (Persis). Ustaz Izzuddin berbicara sebagai representasi pandangan internal Al Irsyad, dan Ustaz Hadi berbicara sebagai representasi eksternal dalam memandang Al Irsyad dari luar. Webinar ini adalah rangkaian serial diskusi menuju lokakarya Perkaderan Al Irsyad yang diinisiasi oleh Majelis Organisasi dan Kaderisasi. 

Webinar yang dimulai tepat pukul 19.30 WIB dibuka oleh Ustaz Muhammad Halim Bakhabazy, S.Pd., M.M. selaku Ketua Majelis Organisasi dan Kaderisasi. Dalam sambutan singkatnya.“Kami menyadari bahwa tantangan untuk membentuk kader Al Irsyad yang berkualitas pada saat ini sudah tidak mudah lagi. Oleh hal itu, perlunya kita bersama-sama khususnya dari kami selaku bagian dari Majelis Organisasi dan Kaderisasi, dapat membentuk sistem kaderisasi yang holistik dan terintegrasi. Sehingga nantinya dapat mendorong pertumbuhan kader yang berkualitas secara value, prinsip dan akidah. InsyaAllah melalui diskusi malam ini akan memberikan manfaat bagi kita semua” Ujar Ustaz Halim.

Ustaz Izzudin Al Qosam Bahalwan, Lc.

Berkesempatan menyampaikan materi pembuka dalam webinar ini, Ustaz Izzudin Al Qosam Bahalwan, Lc. Di awal materinya, beliau mengutip sebuah perkataan dari Syekh Ahmad As Surkati “Tidaklah kebanggaan itu karena pakaian atau keturunan, dan bukan pula karena tumpukan uang atau emas, tetapi kemuliaan itu karena ilmu dan adab. Dan agama adalah pelita bagi orang yang berakal”. Dari kalimat tersebut Ustaz Izzudin menjelaskan, bahwa ilmu dan adab menjadi pondasi yang paling penting yang harus dibangun dalam membentuk kader Al Irsyad. Tentunya harus dibarengi dengan membangun pola pikir yang kritis di era keterbukaan seperti jaman sekarang ini.

Selanjutnya melengkapi apa yang disampaikan oleh Ustaz Izzuddin, Ustaz Hadi Nur menyampaikan “Untuk membangun kader Al Irsyad yang tangguh, kita harus menerapkan apa disebut sebagai “5 M”. Yang pertama “Mulazamah”, maknanya adalah membiasakan berinteraksi dengan tokoh-tokoh besar dan sebagai langkah pewarisan nilai dari para tokoh tersebut, selanjutnya adalah “Mujahadah dan Mudzakarah”, artinya adalah keseriusan dalam berproses yang harus ditanam pada kader-kader irsyadi dalam proses pengkaderan, berikutnya “Membaca”, tentu hal ini adalah bagian yang tidak bisa terpisahkan dalam proses pengkaderan. Para kader diharapkan dapat membaca dan meresapi pemikiran-pemikiran Syekh Ahmad As Surkati dan para murid-muridnya, yang bisa membangun ghirah dan wawasan kita terhadap perjuangan mereka, dan yang terakhir adalah “Menulis”, dengan menulis ulang kembali tentang sejarah Al Irsyad.” Selain 5 M tersebut perlu juga adanya kajian riset terkait pemikiran-pemikiran Syekh Ahmad As Surkati atau tokoh-tokoh besar lainnya. Tambah Ustaz Hadi Nur.

Ustaz Hadi Nur Ramadhan

Kedua pembicara memiliki kesepahaman bahwa budaya keilmuan harus menjadi perhatian khusus di tubuh Al Irsyad. Karya-karya keilmuan kader Al Irsyad era kini masih belum nampak. Padahal, Syekh Ahmad As Surkati dan para muridnya ialah tokoh keilmuan Islam besar di zamannya. Sehingga, kaderisasi Al Irsyad ke depan harus bisa segera menumbuhkan budaya keilmuan yang sebenarnya menjadi core value di Al Irsyad.