“Jadi, ini Cabang Solo atau Surakarta?” celetuk seorang anggota majelis di PP saat menjelang pertemuan PP – PC Al Irsyad Surakarta. Memang unik, yang sering kita dengar adalah nama PC Solo, tapi di forum resmi disebutnya PC Surakarta. Mana yang benar?

Surakarta adalah nama resmi kota pusat salah satu kerajaan besar di Jawa Tengah. Namun, sehari-hari le ih dikenal dengan nama Kota Solo. Mengapa? Sebenarnya ada cerita tutur yang menguraikan mengapa terjadi demikian. Tapi, kali lain saja ya menceritakanya. Sekarang kita ngpbrolin kunjungan PP Irsyad saja dulu. Sudah lama, tapi belum sempat diceritakan.

Tgl 6 Oktober, PP mengunjungi beberapa cabang di Jateng dan Jatim. Solo adalah yang pertama dikunjungi dalam rangkaian kunjungan kali ini. Tim PP nampak lengkap. Ada Ketum, Sekjen, Ketua Mpp, dan bbrp anggota majelis. Pengurus PC menerima tim ini denganuar biasa. Pengurus yang hadir juga cukup lengkap. Ketua PC yang tinggal di Surabaya, tidak mau ketinggalan, meluncur langsung ke tempat acara kunjungan, di Sekolah Al Irsyad.

Silaturahim PP dengan PC solo ini berlangsung dalam Suasana kekeluargaan. Diawali dengan “laporan” PP beserta Majelis-majelis ya nampak membakar semangat pengurus PC Solo untuk terus bergerak maju.

Humam Sungkar, Ketua PC Solo mengemukakan bahwa Cabangnya berniat mendirikan SMA dalam 2 tahun ini. “Tanah, alhamdulilah sudah ada. Tanah suas 5000 meter siap dibangun untuk SMA,” kata pria yang juga pernah menjadi Ketua PC Jogja ini.

Humam juga mengemukakan program cabangnya untuk segera membentuk Laznaz. Sejumlah upaya dan persiapan sudah dilakukan. (Belakangan diberitakan bahwa PC Solo sdh melakukan studi banding ke Purwokerto untuk mewujudkan niatnya ini).

Selain itu, muncul sejumlah usulan para pengurus PP untuk dilakukannya beberapa hal penting. Umar Abdat, salah satu pengurus PC misalnya, mengemukakan pentingnya memunculkan ama Al Irsyad yang bisa menjadi _icon organisasi_. Pengurus lain ada yang mengusulkan pentingnya sejumlah program terobosan yang _out of the box_. Dia mencontohkan beberapa kegiatan sosial yang melibatkan pihak luar, menggunakan teknologi, dan dilakukan secara sistematik.

Dialog dua arah yang berlangsung sangat baik ini ditanggapi PP dengan suka cita dan optimisme. Secara terbuka, PP menceritakan apa yang sudah, sedang, dan akan dilakukan. Di tengah banyaknya hambatan, para pengurus PP tetap berusaha terus bekerja untuk kemajuan jum’iyyah.

Karen itulah kunjungan ke daerah terus dilakukan. Dalam kesempatan demikian, PP selalu berusaha mendengarkan permasalahan di Cabang, sekaligus memberikan solusi dan semangat untuk terus mengejar ketinggalan organisasi dan keluar dari kemandegan.

alIrsyad.or.id