Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan siap untuk menghadiri dan menjadi salah satu narasumber pada Muktamar ke-40 Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang rencananya akan digelar di Bogor, 16-18 November 2017. “Saya siap hadir dan menjadi narasumber,” katanya saat menerima jajaran pengurus Pimpinan Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang dipimpin Ketua Umum KH Abdullah Djaidi di Kantor Kementerian Agama di Jakarta, Selasa (24/10) pagi.

Menteri Agama mengapresiasi kiprah dan kontribusi Al-Irsyad Al-Islamiyyah dalam pembangunan bangsa dan Negara selama ini. “Sebagai salah satu ormas tertua di Indonesia, Al-Irsyad telah memberi kontribusi positif terhadap pemberdayaan umat dan bangsa,” katanya

Menurut Lukman, Pemerintah merasa berkepentingan terhadap ormas-ormas Islam yang tahu persis bagaimana para pendahulu berjuang dan menjaga Islam agar dapat mewujudkan kedamaian.

Kedatangan Pimpinan Pusat Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah ini dalam rangka mengundang Menteri Agama untuk hadir di Muktamar. Pada saat bersamaan, akan dilangsungkan juga Musayawarah Besar (Mubes) Wanita Al Irsyad ke-8 dan Mubes Pemuda Al Irsyad ke-11.

“Selamat bermuktamar PP Al Irsyad Al-Islamiyyah, semoga Muktamar dan Mubes bisa berjalan lancar dan menghasilkan rumusan-rumusan tidak hanya bagi keluarga besar Al-Irsyad melainkan juga kepada bangsa dan negara,” kata Menag didampingi Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Khoirudin. Menag juga menyatakan siap untuk hadir sebagai nara sumber di Muktamar Bogor.

Sebelumnya, Abdullah Djaidi melaporkan bahwa Muktamar ke-40 Al-Irsyad Al-Islamiyyah rencananya akan dibuka Presiden Joko Widodo.

Selain Ketua Umum Abdullah Djaidi, ikut dalam audiensi itu adalah Sekretaris jenderal Abud Hadi Sungkar, Bendahara Umum Hamid Bagdadi, Ketua Majelis Dakwah Zeid Bachmid, Ketua Majelis Awqaf dan Yayasan Mubarak Nahdi, Ketua Panitia Pengarah Umar Husin Silim, dan ketua Panitia Pelaksana, Fahmi Askar, dan Mahzum Baisa.

Muktamar akan dihadiri sekitar 400 peserta, terdiri dari pengurus wilayah, cabang, dan yayasan. Muktamar ini kali mengangkat tema “Menyongsong Kebangkitan Al Irsyad sebagai Organisasi Pembaruan dan Moderat”.

“Muktamar nanti akan memberikan perhatian penuh kepada pemberdayaan wanita dan pemuda sebagai salah satu sayap organisasi dan motor penggerakan kemajuan,” ungkap Abdullah Djaidi.

Perhimpunan (Jumi’yah) Al-Isyad Al Islamiyah didirikan pada tahun 1914 di Jakarta. Ormas ini berdiri  sebagai bentuk respon terhadap kebutuhan akan pemahaman keagamaan bangsa Indonesia saat itu berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw. yang diharapkan akan menghantarkan bangsa mencapai kemajuan.*

Sumber: Republika & PP Al-Irsyad