JAKARTA – Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah berharap pendiri organisasi ini, Syekh Ahmad Surkati, dijadikan pahlawan nasional. Dalam Muktamar ke-38 di Jakarta kemarin, permintaan untuk mengusulkan tokoh Islam Indonesia asal Sudan itu menguat. Tak hanya datang dari internal organisasi tapi juga dari luar, termasuk Wakil Ketua MPR RI AM Fatwa.

Menurut Fatwa, Syekh Ahmad Surkati memiliki peranan luar biasa dalam membangun gerakan pemurnian dan pembaruan dan pemurnian ajaran Islam. Ia juga termasuk tokoh luar Indonesia yang ikut mengobarkan semangat melawan penjajahan Belanda. “Karena itu sangat wajar jika Beliau diberikan penghargaan sebagai Pahlawan Nasional.”

Karena itu, lanjutnya, sangat wajar jika Al Irsyad Al Islamiyyah menuntut hak politik atas pendirinya tersebut kepada pemerintah. Menurut Fatwa, jangan sampai ada perasaan karena Syekh Ahmad Surkati bukan karena orang yang lahir di Indonesia lalu dia tidak berhak mendapatkan apa yang menjadi haknya. “Tidak boleh ada pemikiran seputar itu, yang penting adalah dia berjasa,” katanya.

Hal serupa juga diusulkan oleh Tarmizi Taher. Menurutnya, sebagai sosok yang sangat memberikan pengaruh ke-Islaman di negeri ini, sosok Syekh Ahmad Surkati kurang di kenal di dalam negeri. “Padahal beliau sangat berjasa, namun sayangnya agak terlupakan,” ungkapnya. Karena itu, Tarmizi meminta sosok ulama ini disosialisasikan, salah satunya lewat penetapannya sebagai pahlawan nasional.

Sementara itu, menurut Ketua Umum PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Ir. Hisyam Thalib, sebenarnya usulan agar Syekh Ahmad Surkati ini dijadikan pahlawan nasional sudah mengemuka dalam beberapa Muktamar sebelumnya. Bahkan sudah diajukan ke DPR setelah Muktamar ke-37 lalu di Bandung. “Namun hingga kini belum ada kelanjutan kabarnya,” katanya.

Dengan adanya dukungan dari pihak luar Al-Irsyad, kata Hisyam, semakin meneguhkan pengurus Al-Irsyad untuk memperjuangkan hal ini. “Insya Allah setelah ini kami akan perjuangkan lagi agar keinginan ini bias dilaksanakan,” katanya.

Al-Irsyad memang tak bisa dilepaskan namanya dari sosok sang pendiri Syekh Ahmad Surkati. Bahkan bukan hanya lokal, sosok alim ulama kelahiran Sudan ini juga memberikan pengaruh signifikan dalam perjuangan bangsa ini.*

(Sumber: Republika, Jumat, 8 September 2006)