JAKARTA – Perselisihan internal yang berlangsung selama 9 tahun menyisakan banyak persoalan di dalam tubuh Al Irsyad Al Islamiyyah. “Bukan hanya hancur, tapi kami porak poranda,” ungkap Ketua Umum Al Irsyad Al Islamiyyah, Ir. Hisyam Thalib, usai acara pembukaan Muktamar di Jakarta, Kamis (7/9).

Selama periode tersebut, kata Hisyam, kepengurusan yang terpecah berdampak luas pada seluruh perjuangan Al Irsyad Al Islamiyyah. Semua asset milik institusi ini tersedot keluar secara percuma, baik materi maupun non-materi. Selain itu, institusi pendidikan kebanggan Al-Irsyad tidak terperhatikan sehingga berjalan sendiri-sendiri.

Karena itu, katanya, dalam dua periode mendatang diharapkan pengurus baru yang akan dipilih dalam muktamar ini memfokuskan diri pada gerakan kaderisasi. “Konflik bukan hanya membuat kita vakum, namun yang lebih parah lagi, kita jadi tidak bisa menciptakan kader-kader baru,” katanya.

Padahal, jelasnya, kader-kader inilah yang menjadi tulang punggung masa depan Al Irsyad Al Islamiyyah. Hisyam menambahkan, kaderisasi yang akan dilakukan mencakup dua hal, yaitu pendidikan atau dakwah dan manajerial.

Selain untuk menghindari perpecahan dengan memperkuat barisan, Hisyam menyatakan kaderisasi ini dilakukan karena Al Irsyad bertekad untuk bangkit kembali. “Apalagi kami ingin membangkitkan dan memajukan kembali ruh perjuangan Al Irsyad, yaitu pendidikan,” katanya seraya menegaskan muktamar kali ini sebagai ajang kebangkitan institusi yang didirikan Syekh Ahmad Surkati ini.

Sementara upaya yang dilakukan pascakonflik, kata Hisyam, adalah dengan berusaha merangkul kembali anggota yang terpecah. “Kami panggil mereka pulang, dan untuk muktamar ini, kami juga sudah mengundang mereka,” katanya. Sayangnya, lanjut Hisyam, hanya segelintir anggota yang bersedia dating. “Namun intinya kami akan menerima mereka kembali sepanjang mereka bersedia,” lanjutnya.

Hisyam menyatakan harapannya di akhir masa kepengurusannya agar semua anggota Al Irsyad Al Islamiyyah bisa belajar dari kegagalan ini. “Kita majukan kembali Al Irsyad Al Islamiyyah, demi kebangkitan umat,” katanya seraya menambahkan bahwa institusinya tetap fokus pada pendidikan. Al-Irsyad akan melakukan pendidikan yang bermartabat demi generasi berikutnya yang juga bermartabat.*

(Sumber: Republika, Jumat, 8 September 2006)