Sambutan Wakil Presiden RI pada Pembukaan Muktamar ke-39 Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah tahun 2012

Puri Agung Grand Sahid, Jakarta, 18 Juni 2012

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pertama-tama, perkenankan saya mengungkapkan rasa bahagia saya karena berkesempatan hadir dan bersilaturahmi bersama para Pengurus dan anggota perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyah yang akan melaksanakan Muktamar yang ke-39 mulai hari ini.

Sebelum saya melanjutkan sambutan, pada kesempatan pertama ini saya ingin menyampaikan salam hangat dari Bapak Presiden kepada Saudara-saudara sekalian. Dikarenakan beliau sedang bertugas di luar negeri, saya diminta mewakili beliau untuk membuka dan memberikan sambutan pada Muktamar Al-Irsyad kali ini.

Selanjutnya pada kesempatan yang baik ini saya juga ingin mengucapkan selamat kepada Al-Irsyad yang telah memasuki usia hampir seratus tahun dalam hitungan Milad dan lebih dari seratus tahun dalam hitungan kalender Hijriyah. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebuah organisasi masyarakat yang mampu bertahan seratus tahun pasti sudah meninggalkan bekas yang mendalam pada kehidupan bangsa ini. Kiprah Al-Irsyad yang telah mewujudkan pengaruh positif ini diutarakan oleh beberapa tokoh nasional.

Cendekiawan muslim almarhum DR Nurcholis Majid dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa Al-Irsyad merupakan salah satu dari tiga gerakan reformis Islam di Indonesia yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah ide yang mengilhami Kiai Ahmad Sahal untuk mendirikan podok pesantren Gontor. Menurut Cak Nur, Kiai Sahal banyak mendapatkan bahan-bahan dari pendiri Al-Irsyad, Sheik Ahmad As-Surkati, terutama tentang gerakan modernisasi dari Al-Irsyad.

Saya ingin mengutip satu lagi pandangan tokoh nasional mengenai Al Irsyad. Pahlawan nasional kita Bung Tomo dalam suatu kesempatan mengatakan bahwa gerakan Al-Irsyad beliau kenal sejak kanak-kanak sebagai suatu gerakan yang senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan segenap gelombang perjuangan bangsa Indonesia, sejak dalam usaha-usaha untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan Belanda sampai pada waktu mempertahankan Negara Proklamasi 17 Agustus 1945 dan sesudahnya.

Saudara-saudara sekalian,

Kesan yang saya tangkap adalah bahwa Al-Irsyad, memiliki ciri demokrasi dan semangat modernitas  yang kuat dalam tubuhnya. Al-Irsyad tidak menekankan pada hierarki tetapi lebih bersifat egaliter. Sejak awal berdirinya perhimpunan ini memberikan tempat  penting bagi peranan kaum wanita. Ada yang berpendapat bahwa barangkali hal ini karena Al-Irsyad merupakan kelanjutan gelombang modernisasi yang disuarakan Muhammad Abduh dari Mesir.

Islam, demokrasi dan modernitas, ini semua sejalan dengan apa yang kita semua perjuangkan dalam alam reformasi ini. Karenanya saya berharap Al-Irsyad dapat terus mempertahankan dan tampil dengan ide-idenya yang kreatif, inovatif, serta mampu menangkap kembali etos pembaharuan dan kemoderenan pendirinya, dan tidak tenggelam dalam rutinitas yang mengarah kepada kemandekan.

Untuk mencapai semua itu, kita semua mengharapkan dan yakin bahwa Al-Irsyad dapat tetap menjaga keutuhannya dan selalu kembali kepada Mabadi atau prinsip-prinsip mulia yang dicanangkan oleh para pendiri awalnya.

Tantangan umat Islam Indonesia  saat ini bukan hanya  bagaimana secara konsisten mengamalkan toleransi terhadap perbedaan diantara agama-agama dan keyakinan yang ada di Negara Pancasila ini, tetapi juga  bagaimana menjaga persatuan didalam lingkungan umat Islam sendiri dengan menghindarkan diri dari sikap merasa benar sendiri dan sikap sesat menyesatkan. Apalagi bila hal ini kemudian diikuti dengan tindak kekerasan yang melanggar hukum. Dengan   dukungan  organisasi  masa  Islam  seperti  Al-Irsyad, NU, dan Muhamaddiyah dan ormas Islam lainnya, tugas bangsa ini dalam memberantas segala bentuk kekerasan, apalagi yang menjurus kepada terorisme, akan dibuat jauh lebih mudah, demi kemaslahatan masa depan bangsa ini.

Para hadirin yang mulia,

Satu abad sudah  perhimpunan Al Irsyad berkiprah dalam berbagai kegiatan dibidang pendidikan, kesehatan, sosial-ekonomi dan dakwah yang manfaatnya langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. Kita semua patut memberikan apresiasi yang tinggi kepada perhimpunan Al Irsyad yang telah memberikan kontribusi nyata bagi kehidupan bangsa ini sejak berdirinya  satu abad yang lalu.

Ke depan kita mengharapkan agar Al Irsyad dapat lebih bersinergi dengan organisasi masyarakat lainnya yang memiliki visi dan misi yang sama dalam membangun umat Islam khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Dengan meningkatkan koordinasi dan sinergi saya yakin tujuan utama kita bersama yaitu membangun masyarakat Indonesia yang madani dan sejahtera dapat lebih cepat terwujud.

Muktamar Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang ke-39 kali ini kita harapkan dapat menghasilkan kepengurusan yang makin solid serta program-program yang makin efektif menjangkau masyarakat kita.

Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan. Dengan mengucap Bismlillahirrahmaniraahim, Muktamar ke-39 Al-Irsyad Al-Islamiyyah secara resmi dibuka.

Selamat ber-Muktamar! Semoga Allah SWT meridhoi langkah kita bersama untuk meningkatkan bangsa Indonesia di masa mendatang.

Terima Kasih

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Wakil Presiden Republik Indonesia

Boediono