SBY - PP Al-Irsyad
PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah Diterima Presiden SBY di Istana

Al-Irsyad Online: Pimpinan Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang dipimpin ketua umumnya, H. Abdullah Djaidi, diterima oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Presiden, Kamis 11 Juni 2009. Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu, Presiden RI didampingi oleh Menteri Agama Maftuh Basyumi, Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, dan Juru Bicara Presiden Dino Pati Jalal.

Pertemuan tersebut diawali dengan pembukaan dan ucapan selamat datang oleh Presiden yang kemudian mempersilahkan PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah untuk menyampaikan sambutannya.

Ketua Umum PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah H. Abdullah Djaidi lalu menjelaskan visi dan misi serta kegiatan yang meliputi bidang pendidikan, dakwah dan sosial. Pada kesempatan tersebut disampaikan pula saran dan himbuan PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah kepada pemerintah berkenaan dengan upaya serius untuk memberantas korupsi, effektifitas anggaran pendidikan yang sebesar 20%, aliran-aliran sesat serta permasalahan pemilihan presiden (pilpres) yang akan datang.

Disamping itu, Abdullah Djaidi juga meyampaikan rencana diadakannya Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Al-Irsyad dan memohon kesediaan Bapak Presiden untuk membuka Mukernas itu yang rencananya dilaksanakan pada akhir Juli yang akan datang. Mukernas itu dilaksanakan dalam rangka terus merajut dan meningkatkan persatuan atau ukhuwah di dalam konsolidasi organisasi serta menyatukan langkah kedepan dalam merampungkan persoalan-persoalan organisasi Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah.

Menanggapi penjelasan tersebut, Presiden SBY merasa bersyukur dan berterima kasih kepada PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah karena visi, misi serta program-programnya sesuai dengan apa yang diperjuangkan oleh pemerintah saat ini.

Misalnya di bidang pendidikan, dengan adanya anggaran 20% yang didistribusikan secara berkeadilan dalam bentuk BOS, di bidang kesehatan dengan pelayanan mudah dan murah. Sedangkan dalam menciptakan pemerintah yang bersih selalu diupayakan pencegahan agar tidak terjadi korupsi. Sebab, apabila sudah terjadi tindak korupsi maka untuk mengembalikan asset negara di samping membutuhkan waktu yang lama, juga biayanya terbilang mahal.

Presiden juga menjelaskan bahwa beliau tengah mengoptimalkan hubungannya dengan negara-negara Islam baik dalam bidang pendidikan, ekonomi dan politik.

Presiden sangat mendukung dakwah Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang mengajak umat untuk kembali ke jalan yang benar sesuai dengan Al-Qur’an dan al-Hadist. Oleh karena itu Presiden sangat berkenan untuk membuka Mukernas Al-Irsyad Al-Islamiyyah apabila diselenggarakan setelah Pilpres bulan Juli 2009, dengan pertimbangan menghindari adanya persepsi sedang berkampanye.

Pada akhir tanggapannya, Presiden menyatakan pertemuan tersebut sangat bermanfaat untuk kepentingan ummat serta bangsa, serta kiranya perlu untuk sering bertemu.

Seluruhnya ada 16 personil pengurus PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang bertemu Presiden, termasuk dari unsur Wanita Al-Irsyad.*