Oleh Ustadz Ibnu Rochi Syakiran

Pertama, Surat Al-Fatihah adalah surat yang mulia. Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Bukhari disebutkan bahwa, Rasulullah SAW bersabda: “Alhamdulillah rabbil ‘alamin, adalah tujuh surat terbesar yang berisi pujian dan terus diulang, intisari dari Al-Qur’an yang mulia yang diturunkan kepadaku”. Dan dijelaskan pula dalam Hadits Riwayat An-Nasaai bahwa, Rasulullah SAW bersabda: “Maukah engkau aku beritahu tentang ayat Al-Qur’an yang paling mulia, maka beliau membaca surat Al-Fatihah”.

Kedua, merupakan 1 dari 2 cahaya. “Bergembiralah dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu, yang tidak diberikan kepada Nabi sebelummu, yaitu surat Al-Fatihah dan dua ayat penutup surat Al-Baqarah.” (HR. Muslim)

Ketiga, tidak sah shalat seorang hamba tanpa membaca surat Al-Fatihah. Hal tersebut dijelaskan dalam Hadits Riwayat Muslim : “Tidak sah shalatnya seseorang yang tidak membaca Al-Fatihah.”

Keempat, surat yang dapat digunakan untuk mengruqyah. “Wahai Rasulullah, demi Allah aku tidak meruqyahnya kecuali dengan surat Al-Fatihah, Rasulullah tersenyum dan berkata: “Bagaimana engkau tahu, bahwa Al-Fatihah bisa untuk ruqyah?, kemudian Rasulullah berkata: “Ambillah upahmu, dan berikan aku bagian dari upah itu”. (HR. Muslim)

Kelima, dikabulkannya hajat. Atha’ bin al yasar berkata : “Jika engkau mempunyai kebutuhaan, maka bacalah surat Al-Fatihah sampai selesai, maka kebutuhanmu akan terpenuhi”. “Maka ini adalah untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apapun yang dia minta”.

Al-Fatihah adalah induknya Al-Qur’an, tujuh surat yang sering dibaca dan merupakan keistimewaan Nabi Muhammad SAW, penyembuh yang sempurna, obat yang mujarab, ayat ruqyah yang paling ampuh, kunci kebahagiaan dan kekayaan, menjaga kekuatan, menghilangkan sedih dan gundah gulana, rasa takut dan kegelisahan. Bagi siapa yang mengetahui keagungannya, menunaikan haknya, bisa menggunakannya dengan baik untuk penyakitnya dan cara pengobatannya dan mengetahui rahasia di dalamnya.